Selasa, 14 Desember 2010

nasional

14 Desember 2010
NASIONAL
Hanya Selesaikan 14 UU, DPR Minta Dimaklumi

JAKARTA (LampostOnline): Menjelang akhir tahun 2010, DPR hanya mampu mengesahkan 14 UU dari target 70 RUU yang masuk.

Atas lambannya pembahasan itu, DPR minta dimaklumi.

"Dengan pemerintah kita sering berbeda. Jadi mohon dimaklumi," kata wakil ketua DPR Priyo Budi Santoso usai rapat paripurna di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14-12).

Menurut politisi Golkar ini, kritikan atas pembahasan RUU di DPR dengan terbuka dia terima. Bahkan, kritikan tersebut bakal dijadikan pemicu agar tahun depan target Prolegnas bisa dipenuhi.

"Masih ada yang tekun menangani undang-undang. Saya yakin RUU yang prioritas itu, sudah pada etape terakhir penetapan. Di 2011, banyak luncuran RUU yang siap diketok palu," tegasnya.

Saat ditanya soal penyebab lambannya pembahasan RUU di DPR, Priyo melihat ada beberapa hal. Salah satunya adalah, masih banyak substansi di RUU yang perlu diperdalam.

Selain itu, perbedaan pandangan soal tafsir aturan dengan pemerintah masih terjadi. Hal inilah, lanjut Priyo, yang membuat pembahasan menjadi lebih alot. "Lalu, staf ahli kita di bidang legislasi dan RUU kurang," sambungnya.

Priyo membantah jika lambannya pembahasan RUU juga dipengaruhi oleh faktor kehadiran. Menurut dia, saat ini sudah ada perbaikan dari segi keikutsertaan anggota di sidang. "Sekarang selalu kuorum terus, jadi bukan karena itu," imbuhnya.

Lamanya reses juga ditengarai menjadi penyebab kelambanan ini. Namun, Priyo lagi-lagi membantahnya. "Yang namanya reses itu bukan libur, tapi bekerja di luar kantor. Mendatangi konstituen dan sebagainya," tutup Priyo.

Ketua Badan Legislasi DPR RI Ignatius Mulyono dalam rapat paripurna mengatakan, ada 14 RUU yang baru disahkan DPR saat ini. Padahal target prioritas legislasi nasional tahun 2010 mencapai 70 RUU.

Rencananya, ada dua RUU lain yang akan disahkan sebelum berakhirnya masa sidang pada 17 Desember nanti. DTC/L-1
Cetak Berita

0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Web Hosting